Walau pernah menguasai pasar ponsel cerdas beberapa tahun dulu, usaha BlackBerry untuk kembali merajai pasar ponsel cerdas dengan merilis OS BlackBerry 10 (BB10) terlihat belum membuahkan kesuksesan yang diinginkan.
Kabar terakhir, BlackBerry telah memberhentikan karier 250 karyawannya dan ditinggal oleh beberapa petinggi perusahaan. Bahkan ada wacana rencana menjual paten BlackBerry memberikan sinyal jika perusahaan ini tengah ada di ujung tanduk, demikian dilansir Liputan6 (20/8/13).
Sistem operasi BB 10 yang diluncurkan BlackBerry nyatanya belum mampu mengembalikan kejayaan BlackBerry sebagaimana direncanakan. Yang terjadi justru sebaliknya, perusahaan asal Kanada itu diprediksi akan mengurangi 10% produksi BB 10.
Langkah ini diambil berdasarkan pada hasil penjualan ketiga BlackBerry 10 tidak seiring sejalan dengan biaya produksinya. Menurut analisis Peter Misek, kehadiran BB Q5 pun belum bisa mengubah keadaan.
Dikutip dari Ubergizmo (20/8/13), Misek memperdiksi jika BlackBerry bakal mengurangi produksi Q5 dari 5,5 juta unit menjadi 5 juta unit. BB 10 yang digadang-gadang akan merebut kedigdayaan BlackBerry justru makin hari makin menurun pendapatannya dari US$2,6 miliar menjadi US$2,3 miliar.
Desas-desus privatisasi yang hendak ditempuh perusahaan merupakan langkah penyelamatan BlackBerry. Karena, nilai perusahaan ini masih besar. Bahkan, nilai portofolio BlackBerry bernilai US$2-5 miliar dari 5.000 lebih paten BlackBerry.
0 komentar:
Post a Comment